Minggu, 15 November 2015

Naluri

          Bantul, 15 November 2015
Anganku yang sampai saat ini tak mau pergi dari bayanganku hanya dengan satu alasan kuat yaitu naluriku bersamamu.

          Aku, hatiku, dan pikiranku masih saja mematung di tempat yang sama dan juga untuk orang yang sama. Meski disini aku hanya diam tanpa senyum dan kata yang berarti. Aku hanya bisa menatapmu tanpa arti. Kosong dan hampa yang terlukis dibalik sorot mataku. Hanya itu yang mampu tersirat dimata dan hatiku saat ini.
          Aku hanya mampu diam tanpa air mata. Bisakah kamu mengerti aku diam disini bukan berarti rasaku sudah hilang, rasaku sudah mati. Perlu kamu tau aku mengawasimu dalam diam. Memastikan kamu tak pergi melangkah semakin jauh. Tak ingin kamu jatuh bersama arah jalan yang kamu tapaki. Karena aku tau dia bukan jalan yang terbaik untukmu.
          Jika Tuhan ingin membawa dia menuju jalan-Nya, kumohon jangan korbankan perasaanku dibalik langkah itu. Hatiku masih bisa tenang, senyumku masih mengembang. Karena arah hatimu tak searah dengan arah hatinya. Tapi terkadang aku takut jika saja arah hatinya kembali berbalik arah mengikuti  arah jalanmu. Jujur saja aku tak bisa melepasmu untuk selamanya, karena selamanya hatiku hanya untuk mu, nuraniku hanya menulis namamu.
          Sampai sekarang kataku tak mampu melukiskan arti kata hati. Kata ini hanya mampu membisikkan kata – kata semu dibalik desir angin yang menerpa wajahmu. Entah sampai kapan aku harus menyimpan kata ini jauh dibalik lubuk hatiku. Tapi, aku percaya suatu saat nanti kamu akan tau apa yang kutulis dan apa yang kurasakan.

Ara_4147alry_RR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar